Minggu, 30 Agustus 2009

"Batu Sandungan" Kelahiran & Penyaliban Nabi Isa Ibnu Maryam Israili a.s.

HAKIKAT "MESIANISME" (KE-ALMASIH-AN) DALAM AL-QURAN & MAKNA "NAGARA PAJAJARAN ANYAR" DAN "URANG SUNDA" DALAM UGA WANGSIT

PRABU SILIWANGI

Oleh

Ki Langlang Buana Kusuma

BAB VII

"Batu Sandungan" Kelahiran & Penyaliban
Nabi Isa Ibnu Maryam Israili a.s.

Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, bahwa kelahiran Nabi Isa Ibnu Maryam Israili a.s. (Yesus Kristus) tanpa ayah, selain sebagai misal (perumpamaan) bagi Bani Israil, juga sebagai as-Saa'ah (tanda Saat/tanda Kiamat) mengenai akan dicabutnya nikmat-nikmat Allah Ta'ala dari kalangan Bani Israil -- terutama sekali nikmat kenabian --firman-Nya:

وَ لَمَّا ضُرِبَ ابۡنُ مَرۡیَمَ مَثَلًا اِذَا قَوۡمُکَ مِنۡہُ یَصِدُّوۡنَ ﴿﴾ وَ قَالُوۡۤاءَ اٰلِہَتُنَا خَیۡرٌ اَمۡ ہُوَ ؕ مَا ضَرَبُوۡہُ لَکَ اِلَّا جَدَلًا ؕ بَلۡ ہُمۡ قَوۡمٌ خَصِمُوۡنَ ﴿﴾ اِنۡ ہُوَ اِلَّا عَبۡدٌ اَنۡعَمۡنَا عَلَیۡہِ وَ جَعَلۡنٰہُ مَثَلًا لِّبَنِیۡۤ اِسۡرَآءِیۡلَ ﴿ؕ﴾ وَ لَوۡ نَشَآءُ لَجَعَلۡنَا مِنۡکُمۡ مَّلٰٓئِکَۃً فِی الۡاَرۡضِ یَخۡلُفُوۡنَ ﴿﴾ وَ اِنَّہٗ لَعِلۡمٌ لِّلسَّاعَۃِ فَلَا تَمۡتَرُنَّ بِہَا وَ اتَّبِعُوۡنِ ؕ ہٰذَا صِرَاطٌ مُّسۡتَقِیۡمٌ ﴿﴾

Dan tatkala Ibnu Maryam dikemukakan sebagai misal (perumpamaan) tiba-tiba kaum engkau ingar-bingar mengajukan bantahan terhadapnya, dan mereka berkata, "Apakah tuhan-tuhan kami lebih baik ataukah dia?" Mereka tidak mengemukakan hal itu kepada engkau kecuali perbantahan semata. Bahkan mereka adalah kaum yang biasa berbantah. Tidaklah dia melainkan seorang hamba yang Kami telah menganugerahkan karunia kepadanya, dan Kami menjadikan dia (Isa Ibnu Maryam) suatu misal (perumpamaan) bagi Bani Israil, dan sesungguhnya ia benar-benar merupakan ilmu (tanda tentang) Saat (Kiamat), maka janganlah kamu ragu-ragu tentang itu dan ikutilah aku, inilah jalan yang lurus (Az-Zukhruf, 58-62).

Paulus & Bahaya Faham Trinitas

Mesianisme -- sehubungan dengan kelahiran Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. tanpa ayah – itulah yang kemudian telah disalah-tafsirkan oleh Paulus, menjadi kepercayaan yang disebut Trinitas atau Tritunggal, yakni Allah Ta'ala sebagai Bapa, Nabi Isa Ibnu Maryam Israili a.s. (Yesus Kristus) sebagai Anak, dan malaikat Jibril a.s. sebagai Ruhul-Qudus.
Menurut penganut faham Trinitas atau Tritunggal, bahwa 3 oknum yang satu sama lain berbeda tersebut berpadu menjadi satu wujud tuhan berupa Yesus Kristus (Nabi Isa Ibnu Maryam Israili a.s.), yang dilahirkan melalui rahim perawan suci Maryam r.a. tanpa melalui perhubungan badan dengan seorang laki-laki, melainkan melalui "peniupan Ruh suci" – yakni Ruhuqudus (Ruh suci) -- oleh Allah Ta'ala.
Kepercayaan keliru tentang Trinitas atau Tritunggal tersebut kemudian melahirkan kepercayaan keliru lainnya, yakni "Ketuhanan Bunda Maria", sebagaimana dikemukakan oleh firman-Nya berikut ini:

وَ اِذۡ قَالَ اللّٰہُ یٰعِیۡسَی ابۡنَ مَرۡیَمَ ءَاَنۡتَ قُلۡتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُوۡنِیۡ وَ اُمِّیَ اِلٰہَیۡنِ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰہِ ؕ قَالَ سُبۡحٰنَکَ مَا یَکُوۡنُ لِیۡۤ اَنۡ اَقُوۡلَ مَا لَیۡسَ لِیۡ ٭ بِحَقٍّ ؕ؃ اِنۡ کُنۡتُ قُلۡتُہٗ فَقَدۡ عَلِمۡتَہٗ ؕ تَعۡلَمُ مَا فِیۡ نَفۡسِیۡ وَ لَاۤ اَعۡلَمُ مَا فِیۡ نَفۡسِکَ ؕ اِنَّکَ اَنۡتَ عَلَّامُ الۡغُیُوۡبِ ﴿﴾ مَا قُلۡتُ لَہُمۡ اِلَّا مَاۤ اَمَرۡتَنِیۡ بِہٖۤ اَنِ اعۡبُدُوا اللّٰہَ رَبِّیۡ وَ رَبَّکُمۡ ۚ وَ کُنۡتُ عَلَیۡہِمۡ شَہِیۡدًا مَّا دُمۡتُ فِیۡہِمۡ ۚ فَلَمَّا تَوَفَّیۡتَنِیۡ کُنۡتَ اَنۡتَ الرَّقِیۡبَ عَلَیۡہِمۡ ؕ وَ اَنۡتَ عَلٰی کُلِّ شَیۡءٍ شَہِیۡدٌ ﴿﴾ اِنۡ تُعَذِّبۡہُمۡ فَاِنَّہُمۡ عِبَادُکَ ۚ وَ اِنۡ تَغۡفِرۡ لَہُمۡ فَاِنَّکَ اَنۡتَ الۡعَزِیۡزُ الۡحَکِیۡمُ ﴿﴾

Dan ketika Allah berfirman, "Hai Isa Ibnu Maryam, adakah engkau berkata kepada manusia, "Jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah?" Ia berkata, "Mahasuci Engkau. Tidak layak bagiku mengatakan apa yang bukan hakku, sekiranya aku telah mengatakannya maka sungguh Engkau mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada dalam diriku sedangkan aku tidak mengetahui apa yang ada dalam diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Yang Maha Mengetahui segala yang gaib. Tidak pernah aku mengatakan kepada mereka selain apa yang telah Engkau perintahkan kepadaku, yaitu, "Beribadahlah kepada Allah, Tuhan-ku dan Tuhan kamu", dan aku menjadi saksi atas mereka selama aku berada di antara mereka, akan tetapi SETELAH ENGKAU WAFATKAN AKU maka Engkau-lah Yang menjadi Pengawas atas mereka dan Engkau adalah Saksi atas segala sesuatu. Jika Engkau mengazab mereka maka sesungguhnya mereka hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka maka sesungguhnya Engkau Maha Perkasa, Maha Bijaksana (Al-Maidah, 117-119).
Sangat mengerikan akibat buruk yang ditimbulkan oleh faham TRINITAS dan PENEBUSAN DOSA yang direkayasa oleh Paulus dalam surat-surat kirimannya, sampai-sampai Allah Ta'ala menyatakan bahwa tatanan alam semesta ini hampir-hampir "pecah berantakan" karena "sangat murka", padahal sejak awal diciptakan pun seluruh tananan alam semesta selalu bertasbih yakni mengumandangkan kesucian Allah Ta'ala saja, sebab sebelum Yesus Kristus a.s. lahir di dunia pun seluruh tatanan alam semesta senantiasa bertasbih kepada Allah Ta'ala, karena Dia-lah Tuhan Yang menciptakan tatanan alam semesta ini, firman-Nya:

تَکَادُ السَّمٰوٰتُ یَتَفَطَّرۡنَ مِنۡہُ وَ تَنۡشَقُّ الۡاَرۡضُ وَ تَخِرُّ الۡجِبَالُ ہَدًّا ﴿ۙ اَنۡ دَعَوۡا لِلرَّحۡمٰنِ وَلَدًا ﴿ۚ﴾ وَ مَا یَنۡۢبَغِیۡ لِلرَّحۡمٰنِ اَنۡ یَّتَّخِذَ وَلَدًا ﴿ؕ﴾ اِنۡ کُلُّ مَنۡ فِی السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضِ اِلَّاۤ اٰتِی الرَّحۡمٰنِ عَبۡدًا ﴿ؕ

Dan mereka itu berkata, "Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil seorang anak laki-laki." Sungguh kamu benar-benar telah mengucapkan sesuatu yang sangat mengerikan. Hampir-hampir seluruh langit pecah oleh karenanya dan bumi terbelah dan gunung-gunung runtuh berkeping-keping, karena mereka menyatakan Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak laki-laki; padahal tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil seorang anak laki-laki. Tiada seorang pun di seluruh langit dan bumi kecuali ia akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai hamba (Maryam, 89-94).

Nasib Tragis Yang Akan Menimpa Bangsa-bangsa Barat
Penganut Ajaran Paulus

Lebih lanjut Allah Ta'ala berfirman tentang kedustaan ajaran Paulus mengenai TRINITAS dan PENEBUSAN DOSA serta akibat akhir yang yang buruk, yang akan menimpa bangsa-bangsa yang menjadi pemeluk ajaran Paulus tersebut, firman-Nya:

اَلۡحَمۡدُ لِلّٰہِ الَّذِیۡۤ اَنۡزَلَ عَلٰی عَبۡدِہِ الۡکِتٰبَ وَ لَمۡ یَجۡعَلۡ لَّہٗ عِوَجًا ؕ﴿ٜ﴾ قَیِّمًا لِّیُنۡذِرَ بَاۡسًا شَدِیۡدًا مِّنۡ لَّدُنۡہُ وَ یُبَشِّرَ الۡمُؤۡمِنِیۡنَ الَّذِیۡنَ یَعۡمَلُوۡنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَہُمۡ اَجۡرًا حَسَنًا ۙ﴿﴾ مَّاکِثِیۡنَ فِیۡہِ اَبَدًا ۙ﴿﴾ وَّ یُنۡذِرَ الَّذِیۡنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰہُ وَلَدًا ٭﴿﴾ مَا لَہُمۡ بِہٖ مِنۡ عِلۡمٍ وَّ لَا لِاٰبَآئِہِمۡ ؕ کَبُرَتۡ کَلِمَۃً تَخۡرُجُ مِنۡ اَفۡوَاہِہِمۡ ؕ اِنۡ یَّقُوۡلُوۡنَ اِلَّا کَذِبًا ﴿﴾

Segala puji bagi Allah Yang telah menurunkan atas hamba-Nya Kitab Al-Quran ini dan Dia tidak menjadikan baginya kebengkokan. Dia (Al-Quran) sebagai penjaga supaya memberi peringatan tentang SIKSAAN YANG DAHSYAT dari sisi-Nya, dan memberi kabar suka kepada orang-orang beriman dan mengerjakan amal shalih sesungguhnya bagi mereka ada ganjaran yang baik, mereka tetap di dalamnya selama-lamanya, dan supaya MEMPERINGATKAN orang-orang yang mengatakan, "ALLAH TELAH MENGAMBIL SEORANG ANAK LAKI-LAKI. Mereka tidak memiliki ilmu mengenainya dan tidak pula bapak-bapak mereka. Sangat besar bahaya perkataan yang keluar dari mulut mereka. Mereka tidak mengucapkan kecuali DUSTA (Al-Kahf, 2-6).
Perang Dunia I dan Perang Dunia merupakan bukti benarnya pernyataan keras Allah Ta'ala dalam ayat tersebut, dan Perang dunia III – atau PERANG NUKLIR – yang akan terjadi secara tiba-tiba akan menghancur-luluhkan negara-negara yang menganut ajaran Paulus tersebut, sebagaimana diisyaratkan oleh ayat-ayat selanjutnya, firman-Nya:

فَلَعَلَّکَ بَاخِعٌ نَّفۡسَکَ عَلٰۤی اٰثَارِہِمۡ اِنۡ لَّمۡ یُؤۡمِنُوۡا بِہٰذَا الۡحَدِیۡثِ اَسَفًا ﴿﴾ اِنَّا جَعَلۡنَا مَا عَلَی الۡاَرۡضِ زِیۡنَۃً لَّہَا لِنَبۡلُوَہُمۡ اَیُّہُمۡ اَحۡسَنُ عَمَلًا ﴿﴾ وَ اِنَّا لَجٰعِلُوۡنَ مَا عَلَیۡہَا صَعِیۡدًا جُرُزًا ؕ﴿﴾

Maka sangat mungkin engkau (Rasulullah) akan membinasakan diri engkau karena sangat sedih sesudah mereka berpaling jika mereka tidak beriman kepada keterangan (Al-Quran) ini. Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi perhiasan baginya supaya Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik amalnya. Dan sesungguhnya akan Kami jadikan segala yang ada di atasnya menjadi tanah rata yang tandus (Al-Kahf, 7-9).
Allah Ta'ala di dalam Surah Al-Fatihah ayat 7 telah menyebut para pemeluk ajaran Paulus dengan kata dhaalliin. Kata dhalla selain sesat juga berarti binasa atau hilang-sirna (lenyap). Jadi, menurut Allah Ta'ala, penganut ajaran Paulus mengenai TRINITAS dan PENEBUSAN DOSA pada akhirnya akan binasa (hilang-surna/lenyap) ketika terbukti bahwa Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. (Yesus Kristus) – sekali pun sempat mengalami pemakuan di atas tiang salib selama 3 jam – akan tetapi beliau a.s. tidak pernah mengalami mati terkutuk di atas tiang salib sebagaimana yang diinginkan oleh para penentangnya dalam makar buruk tersebut.

"Batu Sandungan" Peristiwa Penyaliban Nabi Isa Ibnu Maryam a.s.

Menurut Allah Ta'ala, kebiasaan menuhankan manusia -- terutama para nabi dan orang-orang suci, di kalangan umat beragama , seperti yang terjadi di kalangan kaum Yahudi dan Nashrani -- pada dasarnya adalah meniru-niru kebiasaan para penyembah berhala di masa lalu, firman-Nya:

وَ قَالَتِ الۡیَہُوۡدُ عُزَیۡرُۨ ابۡنُ اللّٰہِ وَ قَالَتِ النَّصٰرَی الۡمَسِیۡحُ ابۡنُ اللّٰہِ ؕ ذٰلِکَ قَوۡلُہُمۡ بِاَفۡوَاہِہِمۡ ۚ یُضَاہِـُٔوۡنَ قَوۡلَ الَّذِیۡنَ کَفَرُوۡا مِنۡ قَبۡلُ ؕ قٰتَلَہُمُ اللّٰہُ ۚ۫ اَنّٰی یُؤۡفَکُوۡنَ ﴿﴾ اِتَّخَذُوۡۤا اَحۡبَارَہُمۡ وَ رُہۡبَانَہُمۡ اَرۡبَابًا مِّنۡ دُوۡنِ اللّٰہِ وَ الۡمَسِیۡحَ ابۡنَ مَرۡیَمَ ۚ وَ مَاۤ اُمِرُوۡۤا اِلَّا لِیَعۡبُدُوۡۤا اِلٰـہًا وَّاحِدًا ۚ لَاۤ اِلٰہَ اِلَّا ہُوَ ؕ سُبۡحٰنَہٗ عَمَّا یُشۡرِکُوۡنَ ﴿۳۱ یُرِیۡدُوۡنَ اَنۡ یُّطۡفِـُٔوۡا نُوۡرَ اللّٰہِ بِاَفۡوَاہِہِمۡ وَ یَاۡبَی اللّٰہُ اِلَّاۤ اَنۡ یُّتِمَّ نُوۡرَہٗ وَ لَوۡ کَرِہَ الۡکٰفِرُوۡنَ ﴿﴾ ہُوَ الَّذِیۡۤ اَرۡسَلَ رَسُوۡلَہٗ بِالۡہُدٰی وَ دِیۡنِ الۡحَقِّ لِیُظۡہِرَہٗ عَلَی الدِّیۡنِ کُلِّہٖ ۙ وَ لَوۡ کَرِہَ الۡمُشۡرِکُوۡنَ ﴿﴾

Dan orang-orang Yahudi berkata, "Uzair adalah anak Allah", dan orang-orang Nashrani berkata, "Al-Masih adalah anak Allah". Hal itu perkataan mereka dengan mulut mereka. Mereka hanya meniru-niru perkataan orang-orang yang ingkar terdahulu. Allah membinasakan mereka. Betapa jauh mereka berpaling. Mereka telah menjadikan ulama-ulama mereka dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah, dan begitu juga mereka telah menuhankan Al-Masih Ibnu Maryam, padahal mereka tidak diperintahkan kecuali supaya mereka menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada Tuhan kecuali Dia. Maha Suci Dia dari apa yang mereka sekutukan. Mereka berkehendak memadamkan Cahaya Allah dengan mulut mereka, tetapi Allah menolak kecuali menyempurnakan Cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang ingkar membenci. Dia-lah Yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan agama yang benar supaya Dia mengunggulkannya di atas semua agama walaupun orang-orang musyrik membenci (At-Taubah, 30-33).
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya dalam BAB III, bahwa menurut Allah Ta'ala, kelahiran Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. (Yesus Kristus) tanpa ayah, selain merupakan as-Saa'ah (tanda Kiamat) bagi Bani Israil -- yakni sebagai tanda akan berakhirnya kedudukan Bani Israil sebagai "kaum terpilih", sebab selanjutnya nikmat kenabian, nikmat kerajaan serta nikmat-nikmat lainnya (Qs.5:21) akan dianugerahkan Allah Ta'ala kepada "kaum lain", dalam hal ini adalah kepada Bani Ismail melalui pengutusan Nabi Besar Muhammad saw. -- juga merupakan misal (perumpamaan) mengenai terjadinya peralihan keruhanian orang-orang yang bertakwa dari tingkat keruhanian Maryam binti 'Imran ke tingkat keruhanian Isa Ibnu Maryam a.s. (Qs.66:13)
Namun kenyataan membuktikan bahwa kelahiran Nabi Isa Ibnu Maryam Israili a.s. (Yesus Kristus) tanpa ayah telah menjadi batu sandungan yang sangat menggelincirkan bagi orang-orang yang ingkar di kalangan Bani Israil, sebab sudah merupakan Sunnatullah, bahwa apabila suatu kaum berkali-kali melakukan kedurhakaan kepada Allah Ta'ala dan para Rasul-Nya maka ujian keimanan yang diberikan kepada mereka akan semakin menggelincirkan mereka dari jalan yang lurus.
Contohnya adalah peristiwa pelanggaran yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi pada Hari Sabat, sehingga Allah Ta'ala telah menyatakan mereka sebagai kera yang hina, babi dan sebagai penyembah syaithan (Qs.2:66-67; Qs. 4:48, 155; Qs.5:61; Qs.7:164; Qs.16:125), yakni mereka telah menjadi orang-orang sangat hina, seperti halnya kera, babi, dan para penyembah berhala.
Itulah pula sebabnya ketika beberapa orang ahli Taurat dan orang Farisi meminta kepada Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. (Yesus Kristus) agar beliau a.s. memperlihatkan suatu tanda (mukjizat) kepada mereka maka beliau a.s. menjawab kepada mereka dengan jawaban yang keras:
Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian pula anak manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam." (Matius, 12: 39-40). Lihat pula Mat 16:1-4.
Dalam Injil Lukas diterangkan sebagai berikut:
Ketika orang banyak mengerumuninya, berkatalah Yesus: "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah anak manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini" (Lukas 11:29-30).
Dalam jawaban Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. (Yesus Kristus) tersebut sama sekali tidak ada celah sedikit pun untuk munculnya ajaran TRINITAS dan PENEBUSAN DOSA sebagaimana yang direkayasa oleh Paulus dalam surat-surat kirimannya, sebab kenyataan membuktikan bahwa Nabi Yunus a.s. tetap dalam keadaan HIDUP baik ketika beliau a.s. ditelan oleh ikan besar, ketika beliau a.s. berada dalam perut ikan selama 3 hari tiga malam, maupun ketika beliau a.s. keluar dari dalam perut ikan besar (Yunus 2:1-10; Qs.37:141-149).
Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. (Yesus Kristus) menyatakan dengan tegas kepada para penuntut Tanda (mukjizat) tersebut bahwa beliau a.s. pun akan mengalami peritiwa seperti keadaan Nabi Yunus a.s., yakni beliau a.s. dalam keadaan HIDUP baik ketika diturunkan dari tiang salib, ketika beliau a.s. berada di dalam rahim (perut) bumi (kuburan berupa gua) selama 3 hari 3 malam, maupun ketika beliau a.s. keluar dari "perut bumi", sebab Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. (Yesus Kristus) -- seperti halnya Nabi Yunus a.s. -- hanya mengalami "pingsan berat" atau mati suri selama 3 hari tiga malam.

Pernyataan Allah Ta'ala Tentang Gagalnya Makar Buruk
Upaya Pembunuhan Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. Melalui Penyaliban

Jadi, TETAP HIDUPNYA Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. (Yesus Kristus), sebagaimana halnya TETAP HIDUPNYA Nabi Yunus a.s., ketika keduanya mengalami peristiwa yang mengerikan tersebut, dengan telak telah menelanjangi ajaran rekayasa Paulus lainnya tentang PENEBUSAN DOSA, sebab terbukti Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. (Yesus Kristus) tidak pernah mengalami kematian terkutuk di atas tiang salib dalam rangka "menebus dosa warisan" yang diderita oleh seluruh umat manusia -- akibat "pelanggaran" yang dilakukan oleh Adam dan Hawa di "surga" karena keduanya telah memakan "buah pohon terlarang" (Kej 2:15-25 & 3:1-24; Qs.2:36-40; Qs.7:20-23; Qs.20:117-118). Merujuk kepada kenyataan itulah firman-Nya berikut ini:

فَبِمَا نَقۡضِہِمۡ مِّیۡثَاقَہُمۡ وَ کُفۡرِہِمۡ بِاٰیٰتِ اللّٰہِ وَ قَتۡلِہِمُ الۡاَنۡۢبِیَآءَ بِغَیۡرِ حَقٍّ وَّ قَوۡلِہِمۡ قُلُوۡبُنَا غُلۡفٌ ؕ بَلۡ طَبَعَ اللّٰہُ عَلَیۡہَا بِکُفۡرِہِمۡ فَلَا یُؤۡمِنُوۡنَ اِلَّا قَلِیۡلًا ﴿﴾۪ وَّ بِکُفۡرِہِمۡ وَ قَوۡلِہِمۡ عَلٰی مَرۡیَمَ بُہۡتَانًا عَظِیۡمًا ﴿﴾ۙ وَّ قَوۡلِہِمۡ اِنَّا قَتَلۡنَا الۡمَسِیۡحَ عِیۡسَی ابۡنَ مَرۡیَمَ رَسُوۡلَ اللّٰہِ ۚ وَ مَا قَتَلُوۡہُ وَ مَا صَلَبُوۡہُ وَ لٰکِنۡ شُبِّہَ لَہُمۡ ؕ وَ اِنَّ الَّذِیۡنَ اخۡتَلَفُوۡا فِیۡہِ لَفِیۡ شَکٍّ مِّنۡہُ ؕ مَا لَہُمۡ بِہٖ مِنۡ عِلۡمٍ اِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ ۚ وَ مَا قَتَلُوۡہُ یَقِیۡنًۢا ﴿﴾ۙ بَلۡ رَّفَعَہُ اللّٰہُ اِلَیۡہِ ؕ وَ کَانَ اللّٰہُ عَزِیۡزًا حَکِیۡمًا ﴿﴾ وَ اِنۡ مِّنۡ اَہۡلِ الۡکِتٰبِ اِلَّا لَیُؤۡمِنَنَّ بِہٖ قَبۡلَ مَوۡتِہٖ ۚ وَ یَوۡمَ الۡقِیٰمَۃِ یَکُوۡنُ عَلَیۡہِمۡ شَہِیۡدًا ﴿﴾ۚ

Maka disebabkan pelanggaran mereka atas perjanjian mereka dan keingkaran mereka kepada Tanda-tanda Allah, dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa kebenaran dan disebabkan perkataan mereka, "Hati kami terselubung," tidak demikian, bahkan Allah telah memeterai (menyegel) hati mereka disebabkan keingkaran mereka, maka mereka tidak beriman kecuali sedikit. Dan disebabkan keingkaran mereka dan perkataan mereka terhadap Maryam berupa tuduhan palsu yang besar; dan disebabkan perkataan mereka, "Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih Isa Ibnu Maryam, Rasul Allah," padahal mereka TIDAK MEMBUNUHNYA dan TIDAK MEMATIKANNYA DI ATAS SALIB, akan tetapi ia DISAMARKAN kepada mereka seperti telah mati di atas salib. Dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih dalam hal penyaliban ini mereka benar-benar berada dalam KERAGUAN tentangnya, mereka tidak TIDAK MEMILIKI PENGETAHUAN YANG PASTI tentang ini kecuali menurut DUGAAN, dan MEREKA TIDAK MEMBUNUHNYA DENGAN YAKIN, bahkan Allah telah mengangkat kehormatannya kepada-Nya, dan Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana. Dan tidak ada seorang pun dari Ahlikitab kecuali akan tetap beriman kepada hal kematian Isa Ibnu Maryam di atas salib ini sebelum kematiannya, dan pada Hari Kiamat ia (Isa Ibnu Maryam) akan menjadi saksi terhadap kedustaan mereka (An-Nisâ, 156-160).
Ungkapan kalimat: “Bahkan Allah telah mengangkatnya kepada-Nya, dan Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana", penggunaan kata rafa'a (mengangkat) dalam ayat tersebut pada hakikatnya merupakan penegasan dari Allah Ta'ala bahwa makar buruk para penentang Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. (Yesus Kristus) untuk menjatuhkan kehormatan beliau a.s. melalui penyaliban (Qs.3:53-55) -- agar terbukti bahwa beliau a.s. sesuai dengan hukum Taurat adalah "orang terkutuk" (Ulangan 21:22-23) -- sama sekali gagal.
Kenapa demikian? Sebab dengan tetap HIDUPNYA Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. (Yesus Kristus) -- sekali beliau a.s. pun sempat dipakukan pada tiang salib selama 3 jam -- membuktikan BENARNYA pendakwaan beliau a.s. sebagai AL-MASIH atau MESIAH (Mesias) yang kedatangannya dijanjikan Allah Ta'ala kepada mereka (Mat 11:1-19; Yoh 1:19-28). Menurut Bible, nabi palsu pasti segera mati tidak lama setelah pendakwaan dustanya diumumkan:
Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama Allah lain, NABI ITU HARUS MATI (Ulangan 18:20)
Dikarenakan Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. (Yesus Kristus) adalah Nabi Allah yang benar maka pasti beliau a.s. TIDAK PERNAH MENGALAMI KEMATIAN walaupun beliau a.s. sempat mengalami pemakuan di tiang salib selama 3 jam.

(Bersambung).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar