Senin, 31 Agustus 2009

Anti Kristus adalah Sebutan Lain Dajjal atau Ya'juj dan Ma'juj

HAKIKAT "MESIANISME" (KE-ALMASIH-AN) DALAM AL-QURAN & MAKNA "NAGARA PAJAJARAN ANYAR" DAN "URANG SUNDA" DALAM UGA WANGSIT

PRABU SILIWANGI

Oleh

Ki Langlang Buana Kusuma

BAB VIII

Anti Kristus adalah Sebutan Lain Dajjal atau
Ya'juj dan Ma'juj


Kerancuan pemahaman Paulus mengenai Mesianisme dalam surat-surat kirimannya mendapat tanggapan yang sangat kritis dari murid-murid resmi Yesus Kristus, antara lain Peterus, khususnya tentang munculnya "nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu" (II Petr fs 1 s/d fs 3). Berikut komentar Peterus tentang surat-surat kiriman Saul atau Paulus:
Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekaksih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya. Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia bericara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan tidak teguh imannya, MEMUTARBALIKKANNYA menjadi KEBINASAAN mereka sendiri, sama seperti juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain" (II Petr 3:15-16).
Sehubungan dengan peringatan Peterus tersebut, berikut adalah salah satu pernyataan Paulus betapa piawainya ia memutar-mutar perkataannya sehingga dapat menimbulkan multi tafsir yang dapat menyesatkan orang-orang yang berpikiran sederhana:
Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat? Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman Allah. Jadi bagaimana, jika di antara mereka ada yang tidak setia, dapatkah ketidaksetiaan itu membatalkan kesetiaan Allah? Sekali-kali tidak! Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong, seperti ada tertulis: "Supaya Engkau ternyata benar dalam segala firmanMu, dan menang, jika Engkau dihakimi". Tetapi jika KETIDAKBENARAN KITA menunjukkan KEBENARAN Allah, apakah yang akan kita katakan? Tidak adilkah Allah – aku berkata sebagai manusia -- jika Ia menampakkan murkaNya? Sekali-kali tidak! Andaikata demikian, bagaimanakah Allah dapat menghakimi dunia? Tetapi JIKA KEBENARAN ALLAH OLEH DUSTAKU semakin MELIMPAH BAGI KEMULIAAN-NYA, mengapa AKU MASIH DIHAKIMI SEBAGAI BERDOSA? Bukankah tidak benar fitnahan orang yang mengatakan, bahwa kita berkata: "Marilah kita berbuat yang jahat, supaya yang baik timbul dari padanya." Orang semacam itu sudah selayaknya mendapat hukuman. (Rom 3:1-8).
Demikian pula Yohanes, murid Yesus Kristus lainnya, telah mengemukakan kembali peringatan yang telah disampaikan oleh Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. (Yesus Kristus) sebelum beliau a.s. mengalami peristiwa penyaliban tentang kemunculan mesias-mesias palsu atau nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu (Mat 24:1-36) atau antrikristus (I Yoh 2:18-29).

Dajjal, Si Pendusta Besar Yang Matanya Buta Sebelah &
Para Penghuni Gua

Nabi Besar Muhammad saw. menyebut Antikristus tersebut sebagai DAJJAL, si pendusta besar yang matanya buta sebelah, dan DAJJAL tersebut telah diperingatkan oleh semua Rasul Allah terdahulu kepada kaum mereka masing-masing. Beliau saw. bersabda:
"Tidak ada seorang Rasul Allah pun kecuali telah memperingatan kaumnya tentang kedatangan DAJJAL, si pendusta besar yang MATANYA BUTA SEBELAH" (Bukhari, bab fitnah dajjal).
Bible dan Al-Quran menamakan bangsa-bangsa yang menganut ajaran Antikristus atau Dajjal tersebut Gog atau Ya'juj dan Magog atau Ma'juj (Qs.18:95-102; Qs.21:96-98), yang akan menyebar ke seluruh dunia setelah berakhirnya masa pemenjaraan iblis atau satan, yakni naga, si ular tua, selama 1000 tahun (Wahyu 20:1-10), firman Allah Ta'ala tentang keadaan Ya'juj dan Ma'juj di masa Nabi Besar Muhammad saw. dan keadaan mereka di Akhir Zaman, setelah mereka bangkit dari "tidur panjangnya" dan menyebar ke seluruh penjuru dunia :

وَ تَحۡسَبُہُمۡ اَیۡقَاظًا وَّ ہُمۡ رُقُوۡدٌ ٭ۖ وَّ نُقَلِّبُہُمۡ ذَاتَ الۡیَمِیۡنِ وَ ذَاتَ الشِّمَالِ ٭ۖ وَ کَلۡبُہُمۡ بَاسِطٌ ذِرَاعَیۡہِ بِالۡوَصِیۡدِ ؕ لَوِ اطَّلَعۡتَ عَلَیۡہِمۡ لَوَلَّیۡتَ مِنۡہُمۡ فِرَارًا وَّ لَمُلِئۡتَ مِنۡہُمۡ رُعۡبًا ﴿۱۹ وَ کَذٰلِکَ بَعَثۡنٰہُمۡ لِیَتَسَآءَلُوۡا بَیۡنَہُمۡ ؕ قَالَ قَآئِلٌ مِّنۡہُمۡ کَمۡ لَبِثۡتُمۡ ؕ قَالُوۡا لَبِثۡنَا یَوۡمًا اَوۡ بَعۡضَ یَوۡمٍ ؕ قَالُوۡا رَبُّکُمۡ اَعۡلَمُ بِمَا لَبِثۡتُمۡ ؕ فَابۡعَثُوۡۤا اَحَدَکُمۡ بِوَرِقِکُمۡ ہٰذِہٖۤ اِلَی الۡمَدِیۡنَۃِ فَلۡیَنۡظُرۡ اَیُّہَاۤ اَزۡکٰی طَعَامًا فَلۡیَاۡتِکُمۡ بِرِزۡقٍ مِّنۡہُ وَ لۡـیَؔ‍‍‍تَلَطَّفۡ وَ لَا یُشۡعِرَنَّ بِکُمۡ اَحَدًا ﴿۲۰ اِنَّہُمۡ اِنۡ یَّظۡہَرُوۡا عَلَیۡکُمۡ یَرۡجُمُوۡکُمۡ اَوۡ یُعِیۡدُوۡکُمۡ فِیۡ مِلَّتِہِمۡ وَ لَنۡ تُفۡلِحُوۡۤا اِذًا اَبَدًا ﴿۲۱

Dan engkau menyangka mereka itu bangun pada mereka itu tidur, dan Kami akan membolik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, dan anjing mereka sedang melonjorkan kedua kaki depannya di depan gua. Sekiranya engkau menyaksikan mereka niscaya engkau berbalik dari mereka untuk melarikan diri dan niscaya engkau akan dipenuhi oleh rasa takut terhadap militer mereka. Dan demikianlah Kami membangkitkan mereka supaya mereka saling bertanya di antara mereka. Salah seorang dari mereka berkata, "Sudah berapa lamakah kamu tinggal?" Mereka berkata, "Kami telah tinggal sehari atau sebagian dari hari." Yang lain berkata, "Hanya Tuhan kamu yang lebih mengetahui lamanya kamu tinggal. Maka suruhlah sekarang salah seorang di antara kamu dengan mata uang kamu ini ke kota dan hendaklah ia meneliti (menyelidiki), siapa dari antara penghuni kota mempunyai bahan makanan terbaik, dan hendaklah ia membawa bahan makanan bagi kamu darinya. Dan hendaklah ia bersikap LEMAH-LEMBUT, dan janganlah sekali-kali dia memberitahukan tentang tujuan kamu yang sebenarnya kepada siapa pun, karena jika mereka berkuasa atas kamu niscaya mereka akan merajam (mengusir) kamu, atau akan memaksa kamu kembali ke dalam agama mereka, dan kamu tidak akan pernah berhasil selama-lamanya." (Al-Kahf, 19-21).
Terlepas dari cerita dongeng tentang "penghuni gua yang tidur selama 3000 tahun", sebenarnya kisah "para penghuni gua" (ashhaabul-Kahf) menceritakan 2 keadaan yang dialami oleh para pengikut Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. di masa awal, yakni:
1. Ketika mereka masih berpegang-teguh pada TAUHID sehingga menyebabkan mereka mengalami berbagai penganiayaan berat dari para pemuka agama orang-orang Yahudi dan juga dari para raja Romawi yang musyrik, sehingga guna menyelamatkan keimanannya maka mereka terpaksa harus bersembunyi di dalam gua-gua (catacomb/katakombe) selama kira-kira 300 tahun.
2. Generasi penerus mereka ketika Kaisar Romawi, Constantin, memeluk agama Kristen versi ajaran PAULUS, bahkan kemudian Kaisan Romawi tersebut telah menjadikan AGAMA KRISTEN sebagai AGAMA NEGARA, sehingga keadaan pun menjadi terbalik, yakni orang-orang Yahudi penentang Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. itulah yang krmudian menjadi mangsa pengejaran dan penindasan di wilayah kekuasaan bangsa-bangsa Kristen penganut ajaran Paulus.
Jadi, orang-orang Islam di masa Nabi Besar Muhammad saw. telah diberi peringatan sebelumnya bahwa bangsa-bangsa Kristen di daerah utara – yakni Gog (Ya'juj) dan Magog (Ma'juj) -- sedang berleha-leha, tetapi tidak lama lagi mereka akan bangkit dari keadaan lelap (tertidur) yang meliputi masa ratusan tahun (3 abad), dan mereka akan menyebar ke seluruh dunia serta akan menguasai dunia, firman-Nya:

حَتّٰۤی اِذَا فُتِحَتۡ یَاۡجُوۡجُ وَ مَاۡجُوۡجُ وَ ہُمۡ مِّنۡ کُلِّ حَدَبٍ یَّنۡسِلُوۡنَ ﴿۹۷ وَ اقۡتَرَبَ الۡوَعۡدُ الۡحَقُّ فَاِذَا ہِیَ شَاخِصَۃٌ اَبۡصَارُ الَّذِیۡنَ کَفَرُوۡا ؕ یٰوَیۡلَنَا قَدۡ کُنَّا فِیۡ غَفۡلَۃٍ مِّنۡ ہٰذَا بَلۡ کُنَّا ظٰلِمِیۡنَ ﴿۹۸ اِنَّکُمۡ وَ مَا تَعۡبُدُوۡنَ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰہِ حَصَبُ جَہَنَّمَ ؕ اَنۡتُمۡ لَہَا وٰرِدُوۡنَ ﴿۹۹

Hingga ketika dibukakan [dinding penghalang] Ya'juj dan Ma'juj dan mereka dari setiap tempat yang tinggi tersebar luas. Sudah dekat janji yang benar, maka tiba-tiba akan terbelalak mata orang-orang yang kafir [seraya berkata], "Aduhai, celaka kami! Kami sungguh dalam kelalaian mengenai ini, bahkan kami orang-orang zalim!" (Al-Anbiya, 97-98).

Peringatan Allah Ta'ala Kepada Umat Islam & Fitnah Dajjal

Ungkapan "Kami akan membolik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri" mengisyaratkan kepada berkeliarannya (merajalelanya) Ya'juj dan Ma'juj -- yakni bangsa-bangsa Kristen -- di muka bumi, tersebarnya mereka ke semua jurusan untuk mencari pasaran baru dan untuk mencapai kemenangan-kemenangan yang baru pula, yakni melakukan penjajahan terhadap bangsa-bangsa lain guna memperluas imperium mereka, termasuk ke wilayah Nusantara.
Ungkapan "dan anjing mereka sedang melonjorkan kedua kaki depannya di depan gua" selain menunjukkan kepada kesukaan yang mendalam bangsa-bangsa Kristen dari barat kepada anjing, dan dapat pula dianggap mengisyaratkan kepada kerajaan Byzantina (Byzantium) yang ketika itu melakukan penjagaan terhadap Eropa pada kedua pantai laut Marmora, yang kelihatan seperti seekor anjing yang melakukan penjagaan, dengan melonjorkan kedua kaki depannya ke kedua sisinya.
Ada pun kalimat "Sekiranya engkau menyaksikan mereka niscaya engkau berbalik dari mereka untuk melarikan diri dan niscaya engkau akan dipenuhi oleh rasa takut terhadap kehebatan kekuatan militer mereka" mengisyaratkan kepada masa ketika bangsa-bangsa Kristen dari barat akan mempetroleh kekuasaan politik yang besar. Al-Quran menubuatkan hakikat ini ratusan tahun sebelumnya, ketika bangsa-bangsa Kristen – yakni Gog (Ya'juj) dan Magog (Ma'juj) – masih terbenam dalam "tidur lelap" selama ratusan tahun, sehingga daya-cipta yang betapa pun kaya dan luasnya tidak dapat meramalkan kekuasaan dan kemuliaan yang akan dicapai oleh bangsa-bangsa Kristen dari Eropa itu sesudahnya.
Jadi, ungkapan tersebut menggambarkan keistimewaan kekuasaan bangsa-bangsa Kristen dari barat atas negeri-negeri sebelah timur dan selatan, cara hidup mereka yang khusus, rasa takut serta keseganan yang bangsa ini timbulkan di tengah-tengah rakyat yang mendiami daerah-daerah jajahan mereka.
Ungkapan "Maka suruhlah sekarang salah seorang di antara kamu dengan mata uang kamu ini ke kota dan hendaklah ia meneliti (menyelidiki), siapa dari antara penghuni kota mempunyai bahan makanan terbaik, dan hendaklah ia membawa bahan makanan bagi kamu darinya. Dan hendaklah ia bersikap LEMAH-LEMBUT, dan janganlah sekali-kali dia memberitahukan tentang tujuan kamu yang sebenarnya kepada siapa pun, karena jika mereka berkuasa atas kamu niscaya mereka akan merajam (mengusir) kamu, atau akan memaksa kamu kembali ke dalam agama mereka, dan kamu tidak akan pernah berhasil selama-lamanya", ungkapan tersebut selain mengisyaratkan kepada upaya yang dilakukan oleh "para penghuni gua" untuk mengetahui situasi di luar gua – yakni apakah gelombang penindasan dan penganiayaan terhadap mereka masih tetap berkecamuk ataukah sudah mereda -- ungkapan itu pun mengisyaratkan kepada ekspedisi-ekspedisi perdagangan bangsa-bangsa Kristen dari barat ke seluruh dunia. Para ahli niaga Eropa mempunyai ketrampilan khas untuk berlaku "lemah-lembut" dan "sopan-santun" dan urusan perdagangan mereka.
Kata-kata "janganlah sekali-kali ia memberitahukan tentang kamu kepada siapa pun" selain mengisyaratkan kepada penyusupan pengaruh barat secara diam-diam dan tidak menyolok mata, juga mengisyaratkan kepada kepiawaian mereka lainnya, yakni mereka lihai dalam "mengemas" maksud-maksud utama mereka dengan cara-cara yang tidak mencurigakan – bahkan dengan cara-cara yang nampak akan mendatangkan keuntungan besar – padahal ujung-ujungnya mereka itu bermaksud untuk menguasai berbagai bidang kehidupan yang dimiliki bangsa-bangsa lain.

Ketidak-berdayaan Dajjal Menghadapi Imam Mahdi a.s.

Merujuk kepada kenyataan itulah peringatan Nabi Besar Muhammad saw. tentang bahaya fitnah DAJJAL, yakni si PENDUSTA yang matanya buta sebelah yang muncul di AKHIR ZAMAN ini, yang menurut beliau saw. tidak ada suatu kekuatan dunia pun yang dapat mengalahkannya kecuali IMAM MAHDI A.S., bahwa apabila DAJJAL bertemu dengan IMAM MAHDI A.S. maka keadaannya akan seperti GARAM disiram AIR, mencair dan akhirnya akan hilang sirna (binasa), yakni sesuai dengan makna lain dari kata dhaalliin dalam surah Al-Fatihah ayat 7, yakni selain "sesat" juga berarti "hilang-sirna" atau "binasa".
Artinya bahwa ajaran hasil rekasaya Paulus mengenai TRINITAS dan PENEBUSAN DOSA tdak akan dapat dipertahankan lagi ketika berhadapan dengan missi suci IMAM MAHDI A.S. atau AL-MASIH AKHIR ZAMAN yang dibangkitkan dari kalangan UMAT ISLAM. Sehubungan dengan hal tersebut berikut adalah penglihatan ruhani (ru'ya) yang dialami oleh Yohanes di pulau Patmos tentang akan merajalelanya kembali bangsa-bangsa yang disebut Gog (Ya'juj) dan Magog (Ma'juj) di Akhir Zaman:
Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu iblis dan satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya........ (Wahyu 20:1-3).
Ada pun yang dimaksudkan dengan "pemenjaraan" iblis atau setan, yakni naga si ular tua selama 1000 tahun tersebut adalah berupa pengutusan Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. (Yesus Kristus), sedangkan pelepasannya kembali dari "pemenjaraan selama 1000 tahun" tersebut adalah setelah 300 tahun (3 abad) masa kejayaan umat Islam yang pertama, setelah pengutusan Nabi Besar Muhammad saw..
Setelah umat Islam mengalami masa kejayaan yang pertama selama 3 abad tersebut, sejalan dengan dilepaskannya kembali iblis -- yakni setan, si ular tua -- dari "pemenjaraannya selama 1000 tahun", keadaan umat Islam pun mulai mengalami masa kemunduran selama 1000 tahun pula (Qs.32:6), dan pada puncak kemunduran umat Islam pada abad ke 16 Masehi itulah bangsa-bangsa Kristen dari Barat yang disebut Gog (Ya'juj) dan Magog (Ma'juj) menyerbu ke seluruh wilayah dunia, termasuk ke wilayah kekuasaan umat Islam. Sehubungan dengan hal itu selanjutnya Yohanes menerangkan:
....... Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, iblis akan dilepaskan dari penjaranya, dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut. Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka, dan iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya (Wahyu 20: 7-10).
Sehubungan dengan pernyataan Bible mengenai pelepasan Gog (Yajuj) dan Magog (Majuj) tersebut, Allah Ta'ala berfirman mengenai tidak terbendungnya penyerbuan-penyerbuan mereka serta pengaruh-pengaruh negatif yang mereka sebarkan terhadap bangsa-bangsa yang mereka jajah di Akhir Zaman ini, serta bagaimana akhir dari nasib buruk yang akan menimpa mereka:
Dan diharamkan bagi suatu negeri yang telah Kami binasakan, bahwasanya mereka tidak akan kembali, sehingga ketika dibukakan penjara Ya'juj dan Ma'juj dan mereka akan tersebar luas dari setiap tempat yang tinggi, dan sudah dekat janji yang benar maka tiba-tiba akan terbelalak mata orang-orang yang telah ingkar, mereka berseru, "Aduhai celaka kami! Sungguh Kami dalam kelalaian mengenai ini, bahkan kami adalah orang yang aniaya (Al-Anbiyâ, 96-98).

(
Bersambung).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar